Dero.desa.id - Komitmen mewujudkan Visi-Misi Bupati Ngawi, diantaranya program kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan, juga sekaligus sebagai upaya mempertahankan predikat lumbung beras di Jawa Timur.
Ony Anwar Harsono, Bupati Ngawi, bersma Ketum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), yang juga menjabat sebagai KSP (Kepala Staf Kepresidenan), Moeldoko, mengahadiri panen raya padi ramah lingkungan masuk Desa Dempel Kecamatan Geneng Ngawi, Jumat (09/12/2022).
Menurut Moeldoko, pertanian ramah lingkungan di Ngawi, dari waktu ke waktu menunjukkan perubahan, dengan semakin meningkatnya produksi gabah.
“Melihat hasil produksi yang luar biasa dari metode pertanian ramah lingkungan berkelanjutan di Ngawi, seyogyanyanya bisa ditiru oleh daerah-daerah yang lain,” kata pria kelahiran kediri, 65 tahun yang lalu ini.
Terpisah, Supardi, Kepala DKPP Ngawi, dalam keterangannya juga menegaskan bahwa panen raya kali ini merupakan panen raya terakhir di Ngawi, yang tinggal 20 %, dengan luasan 200 hektar. “Hasil gabah alami kenaikan setelah penggunaan pupuk organik, mencapai 12 ton perhektarnya,” terang dia.
Pertanian ramah lingkungan, masih menurutnya, sudah saatnya dilakukan mengingat kesuburan tanah yang semakin menurun. Pengembangan pertanian ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organik terus dilakukan.
“Tentu saja dengan terus melakukan pelatihan-pelatihan membuat pupuk organik bagi Poktan maupun Gapoktan, dengan harapan produksi gabah terus meningkat dan Ngawi menjadi lumbung gabah nasional,” pungkasnya.
Sumber: Sinar Ngawi