SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA DERO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI PROVINSI JAWA TIMUR . INI ADALAH RUANG MEDIA INFORMASI DESA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. JANGAN LUPA SELALU IKUTI WEBSITE DAN MEDIA SOSIAL KAMI UNTUK UPDATE INFORMASI DALAM PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DI DESA DERO DAN INFORMASI ATAU BERITA LAINNYA.

Artikel

Mengenal Tradisi Tingkeban, Upacara Selamatan Tujuh Bulan Kehamilan

08 Desember 2023 08:43:52  Suparno Wo Thekle  118.585 Kali Dibaca  Berita Desa

Dero.desa.id - Tradisi tingkeban atau mitoni merupakan salah satu tradisi daur kehidupan manusia dalam selametan kehamilan untuk kandungan pertama yang memasuki usia tujuh bulan. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan mendoakan bayi yang dikandung agar terlahir dengan normal, lancar, dan dijauhkan dari berbagai kekurangan dan berbagai bahaya.

Di Jawa, tradisi tingkeban juga dikenal dengan sebutan mitoni yang berasal dari kata pitu yang berarti tujuh. Kata pitu atau tujuh mengandung doa dan harapan. Semoga kehamilan ini mendapat pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa, bayi yang dikandung selamat, calon ibu yang mengandung selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam proses persalinan.

Tradisi Tingkeban di Desa Dero

Tradisi tingkeban masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Pada Kamis (7/11) malam, Supardi melaksanakan tingkeban putrinya yang baru menikah setahun yang lalu.

Saat ditemui Tim Dero.desa.id, Supardi mengatakan, tradisi tingkeban merupakan tradisi turun-temurun yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa.

"Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan keselamatan bayi yang dikandung dan ibu hamil," kata Supardi.

Ia menjelaskan, rangkaian acara tingkeban terdiri dari beberapa kegiatan, di antaranya:

  • Mandi kembang, yaitu ibu hamil dimandikan dengan air kembang tujuh rupa.
  • Pemasangan tibo dodo (ikat pinggang), yaitu ibu hamil diikat pinggangnya dengan kain tibo dodo yang terbuat dari benang tujuh warna.
  • Pemberian seserahan, yaitu pemberian barang-barang kebutuhan bayi dari pihak keluarga suami.
  • Doa bersama, yaitu doa bersama untuk keselamatan bayi dan ibu hamil.

Supardi menambahkan, tingkeban merupakan momen penting bagi keluarga, terutama bagi ibu hamil.

"Kami berharap, putri kami bisa melahirkan dengan lancar dan selamat," harap Supardi.

Suparman sedang memimpin acara selamatan 

Hal senada juga disampaikan, Suparman, sesepuh dusun Tegal duwur yang juga memimpin acara tingkeban tersebut. Ia mengatakan,

"Tingkeban merupakan tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Jawa. Tradisi ini merupakan wujud permohonan kepada Sang Pencipta agar sang ibu yang sedang mengandung diberi keselamatan saat proses mengandung dan melahirkan calon bayi. Begitu juga bayi diharapkan dapat tetap sehat, selamat, hingga lahir ke dunia," kata Suparman.

Ia menambahkan, tradisi tingkeban biasanya dilakukan hanya sekali untuk anak pertama, sehingga pada kehamilan anak kedua, ketiga, dan seterusnya, tidak perlu dilakukan.

Tradisi tingkeban merupakan salah satu bentuk budaya Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi ini mengandung nilai-nilai positif, seperti doa dan harapan untuk keselamatan bayi dan ibu hamil.

Baca Juga Berita Sebelumnya:

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Komentar

 Arsip Artikel

 Facebook

 Pemerintah Desa

 WhatsApp Center Desa Dero

 class= ,

 Statistik

 Sinergi Program

DTKS Tentang OpenSID
LAPOR Kemendesa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jln Waduk Pondok KM 03
Desa : Dero
Kecamatan : Bringin
Kabupaten : Ngawi
Kodepos : 63285
Telepon : 0
Email : dero@ngawikab.id

 Peta Wilayah Desa

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:627
    Kemarin:12.684
    Total Pengunjung:5.311.902
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:18.97.9.175
    Browser:Tidak ditemukan