Dero.desa.id - Yasinan malam Jumat, sebuah tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, terus hidup dan terpelihara dengan baik di desa Dero, kecamatan Bringin, kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kegiatan ini telah dilakukan secara turun temurun, menunjukkan kecintaan dan penghargaan masyarakat terhadap warisan budaya dan kearifan lokal.
Dusun Tegal Duwur, sebuah tempat di desa Dero, menjadi saksi setiap malam Jumat pahing dan malam Jumat pon, ketika ibu-ibu Muslimatan berjumlah sekitar 80 orang berkumpul untuk melaksanakan yasinan. Yasinan dimulai dengan membaca surat Yasin, kemudian dilanjutkan dengan tahlil, dan diakhiri dengan doa bersama. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Pada malam Jumat pahing tanggal 25 Mei 2023, yasinan dilaksanakan di rumah ibu Rahayu, salah satu warga di RT 03 RW 01. Ketua Muslimatan, Minarti, yang juga hadir dalam acara tersebut, berbagi pandangannya dengan Dero.desa.id. Ia menjelaskan bahwa yasinan malam Jumat adalah kegiatan yang dijadwalkan secara bergantian di antara anggota Muslimatan. Setiap anggota memiliki kesempatan untuk menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan yasinan di rumah mereka.
Minarti menjelaskan bahwa yasinan malam Jumat tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk saling menguatkan dan memberi dukungan dalam kehidupan sehari-hari. Saat berkumpul, ibu-ibu Muslimatan berbagi cerita, saling memberikan nasihat, serta saling membantu dalam kebutuhan sehari-hari. Hal ini mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang melekat dalam kehidupan masyarakat desa Dero.
Ibu - ibu muslimatan sedang bermusyawarah setelah membaca Yasin dan Tahlil
Tradisi yasinan malam Jumat juga menjadi wahana bagi ibu-ibu Muslimatan untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan agama. Mereka saling berbagi pemahaman mengenai isi surat Yasin, memperdalam makna tahlil, serta meningkatkan kecintaan dan kecakapan dalam berdoa. Semua ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan semangat untuk memperkuat ikatan spiritual dengan Tuhan.
Kehadiran yasinan malam Jumat di desa Dero juga mendapat apresiasi dari pemerintah setempat. Kepala desa Bringin, Bambang Susanto, menyatakan dukungannya terhadap tradisi ini. Ia menganggap yasinan malam Jumat sebagai warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. Bambang berharap tradisi ini terus diteruskan oleh generasi mendatang sebagai bagian dari identitas dan kekayaan budaya lokal.
Dengan merawat kearifan lokal seperti yasinan malam Jumat, masyarakat desa Dero tidak hanya mempertahankan nilai-nilai tradisional, tetapi juga menciptakan iklim harmoni, persaudaraan, dan kebersamaan. Kegiatan ini menjadi cermin nyata tentang kekayaan budaya Indonesia yang harus dijunjung tinggi dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Baca Juga Berita Sebelumnya: