Dero desa id - Enam belas remaja Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, mendapat edukasi tentang stunting dan anemia dalam Kampanye PASTI (Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia) yang dilaksanakan pada Minggu (19/5) pagi di Pendopo Kantor Desa Dero.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Cipta bekerja sama dengan BKKBN ini dihadiri oleh Duta Genre Kabupaten Ngawi, staf BKKBN Kecamatan Bringin, Kepala Desa Dero beserta perangkat desa, Insan Genre Kabupaten Ngawi, Duta Genre Desa, dan para remaja Desa Dero.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Dero, Ariyadi, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang stunting dan anemia, serta mendorong mereka untuk berperan aktif dalam pencegahannya.
"Stunting dan anemia merupakan masalah serius yang dapat menghambat tumbuh kembang remaja dan masa depan bangsa," ujar Ariyadi. "Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mendapatkan edukasi yang tepat tentang pencegahannya."

Kades Dero, Ariyadi sedang memberikan sambutan
Lebih lanjut, Ariyadi menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan otak pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Sedangkan anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah yang mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen.
"Kedua kondisi ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius, seperti terhambatnya kemampuan belajar, menurunnya produktivitas, dan meningkatkan risiko penyakit kronis," jelas Ariyadi.
Ia pun berharap para remaja dapat menjadi agen perubahan dalam pencegahan stunting dan anemia di Desa Dero. "Dengan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki, para remaja dapat mengedukasi keluarga dan teman-temannya tentang pentingnya pola makan sehat, sanitasi yang baik, dan pemanfaatan layanan kesehatan," harapnya.
Sementara itu, Jodi Maryanto, dari PLKB Kecamatan Bringin, menjelaskan bahwa Kampanye PASTI merupakan program nasional yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Program ini menyasar berbagai kelompok sasaran, termasuk remaja.
"Remaja merupakan kelompok penting dalam pencegahan stunting karena mereka akan menjadi generasi penerus bangsa," ujar Jodi. "Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan edukasi tentang stunting sejak dini."
Dalam kampanye ini, para remaja mendapatkan edukasi tentang berbagai hal terkait stunting dan anemia, seperti penyebab, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Mereka juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang stunting dan anemia di lingkungan mereka.
Salah satu peserta kampanye, Nuri (19), mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. "Saya baru tahu tentang stunting dan anemia," ujarnya. "Sekarang, saya jadi lebih paham tentang pentingnya menjaga kesehatan dan pola makan." tambahnya
Nuri juga berharap dapat membagikan pengetahuannya kepada teman-teman dan keluarganya. "Saya ingin membantu mencegah stunting dan anemia di Desa Dero," ungkapnya.
Ia pun mengajak para remaja lainnya untuk mengikuti kegiatan edukasi tentang stunting dan anemia. "Mari kita jaga kesehatan dan masa depan kita bersama," ajaknya.
Baca Juga Berita Sebelumnya: