Dero.desa.id - Sudah menjadi tradisi dikalangan masyarakat muslim, ketika ada sanak saudara atau keluarga yang meninggal dunia, maka akan diadakan acara tahlilan yang bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal tersebut, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Dero Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Selasa (31/1) malam.
Apabila ada orang yang meninggal maka akan diumumkan dimasjid melalui pengeras suara. Setelah mendengar pengumuman tersebut sanak saudara dan para tetangga akan berbondong-bondong mendatangi rumah duka untuk membantu persiapan mengurus jenazah, para ibu-ibu membantu memasak, sedangkan bapak-bapak akan membantu menggali kubur dan mempersiapkan keranda untuk memandikan.
Setelah jenazah selesai dimakamkan maka selanjutnya persiapan untuk melakukan acara tahlilan. Tahlilan ini biasanya akan dilakukan selama 7 hari sejak hari kematian. Acara tahlilan ini bertujuan untuk mendoakan si mayit agar amal sholihnya diterima dan di ampuni semua kesalahan yang diperbuat.
Para jamaah tahlil akan disuguhkan sedekah berupa makanan , kue atau mie instan yang sebelumnya telah disiapkan oleh anggota keluarga yang ditinggalkannya. Setiap hari kerabat dekat dan para tetangga akan datang untuk membantu mempersiapkan makanan yang akan disuguhkan kepada para jamaah tahlil, selain itu para tetangga atau sanak famili datang untuk takziyah( melayat) dengan membawa buah tangan berupa beras, minyak goreng, mie ,gula dan kue (roti). Setelah acara 7 hari para tetangga atau saudara yang telah membantu akan diberi sedikit bingkisan,setiap bingkisan tersebut berisi bahan- bahan pangan, contohnya seperti beras, telur, sabun mandi serta rinso.
Tradisi tahlilan ini biasanya berlanjut saat 40 hari, 100 hari , 1 tahun, dan 1000 hari. Pada hari- hari tersebut tuan rumah ( keluarga duka) akan mengundang para tetangga atau sanak saudara untuk melakukan pembacaan tahlil. Mereka para tetangga atau sanak saudara yang diundang akan datang dengan membawa buah tangan seperti yang dijelaskan diatas.
Baca Juga Berita Sebelumnya: