Dero.desa.id - Benteng Van den Bosch, yang lebih dikenal sebagai Benteng Pendem, berdiri kokoh di Ngawi, Jawa Timur, menjadi saksi bisu pergolakan sejarah bangsa Indonesia. Dibangun pada tahun 1845 oleh Belanda, benteng ini menjadi benteng pertahanan penting dalam upaya mereka untuk menguasai wilayah Ngawi dan sekitarnya, yang kala itu merupakan pusat perdagangan dan pelayaran strategis di Jawa Timur.
Pembangunan Benteng Van den Bosch dilatarbelakangi oleh perlawanan sengit rakyat Ngawi terhadap penjajah Belanda. Pada tahun 1825, Ngawi berhasil direbut Belanda setelah pertempuran sengit melawan pasukan Pangeran Diponegoro dan para pemimpin lokal seperti Bupati Kerto Dirjo, Adipati Judodiningrat, Raden Tumenggung Surodirjo, dan Wirotani.
Benteng ini didirikan di lokasi strategis, yaitu di pertemuan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun, yang merupakan jalur perdagangan penting pada masa itu. Benteng ini dirancang dengan bentuk pentagonal dan memiliki lima bastion (kubu) di setiap sudutnya. Benteng ini dilengkapi dengan parit, lubang senapan, dan meriam untuk memperkuat pertahanannya.
Pasukan Belanda yang ditempatkan di Benteng Van den Bosch berjumlah 250 orang, dilengkapi dengan bedil, 6 meriam api, dan 60 kavaleri. Di bawah kepemimpinan Johannes van den Bosch, mereka bertugas untuk mempertahankan wilayah Ngawi dan mengendalikan jalur perdagangan.
Perlawanan rakyat Ngawi terhadap Belanda terus berlanjut. Pangeran Diponegoro dan Kyai Haji Muhammad Nursalim, salah satu pengikut setianya, memainkan peran penting dalam perjuangan ini. Mereka tidak hanya melakukan perlawanan secara fisik, tetapi juga mengajarkan agama Islam dan memotivasi masyarakat untuk melawan Belanda.
Konon, Kyai Haji Muhammad Nursalim memiliki kekuatan yang membuatnya kebal terhadap peluru dan senjata. Hal ini membuat pasukan Belanda merasa terdesak dan melakukan siasat untuk menangkapnya. Kyai Haji Muhammad Nursalim akhirnya tertangkap dan dikubur hidup-hidup di sekitar zona inti Benteng Van den Bosch.
Kisah Benteng Van den Bosch dan perjuangan rakyat Ngawi melawan penjajah Belanda menjadi pengingat akan semangat juang dan pengorbanan para pahlawan bangsa. Benteng ini kini menjadi situs bersejarah yang penting dan menjadi salah satu destinasi wisata di Ngawi.
Baca Juga Berita Sebelumnya: