Dero.desa id - Di tengah gempuran modernisasi, Tradisi Sinoman di Jawa masih lestari dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Kegiatan gotong royong ini bukan hanya membantu meringankan beban tuan rumah hajatan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi, menanamkan nilai-nilai budaya, dan melestarikan identitas lokal.

Sepertinya di Dusun Tegal Duwur Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, tradisi Sinoman masih dipraktikkan dengan penuh semangat. Para bapak-bapak dan ibu-ibu bergotong royong membantu mempersiapkan acara hajatan, seperti melayani tamu, memasak makanan, menyajikan hidangan, dan membersihkan lokasi.

"Semangat gotong royong ini membantu meringankan beban tuan rumah dan menciptakan kebersamaan," ujar Suratmo, Ketua Sinoman "Rukun Tonggo" pada Tim media website Désa Dero, Minggu (28/4) malam.

Lebih dari itu, kegiatan ini menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, sukarela, dan kepedulian kepada sesama. Kegiatan Sinoman juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar warga. "Di tengah globalisasi, penting bagi kita untuk menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur ini," kata Suratmo.

Meskipun para anggota sinoman bekerja layaknya pramusaji, mereka tidak mengharapkan imbalan apa pun. Tuan rumah hanya mengisi Kas Kelompok Sinoman dan itupun untuk kepentingan bersama. "Mereka hanya ingin membantu dan berkontribusi pada kelancaran acara," tambah Suratmo.

Semangat ini menunjukkan kearifan lokal dan nilai-nilai kemanusiaan yang masih tertanam kuat dalam masyarakat Jawa. Kegiatan Sinoman tidak hanya bermanfaat bagi tuan rumah dan para sinoman, tetapi juga bagi seluruh masyarakat. Nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian yang terkandung dalam tradisi ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta lingkungan yang harmonis dan saling mendukung.

Baca Juga Berita Sebelumnya: 

• Download Dan Unduh UNDANG UNDANG DESA NOMOR3 TAHUN 2024