SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA DERO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI PROVINSI JAWA TIMUR . INI ADALAH RUANG MEDIA INFORMASI DESA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. JANGAN LUPA SELALU IKUTI WEBSITE DAN MEDIA SOSIAL KAMI UNTUK UPDATE INFORMASI DALAM PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DI DESA DERO DAN INFORMASI ATAU BERITA LAINNYA.

Artikel

Tari Sufi Makin Populer , Simbol Akulturasi Budaya Islam dan Lokal

10 September 2023 23:05:44  Suparno Wo Thekle  3.951 Kali Dibaca  Berita Desa

Dero.desa.id - Tari Sufi, tarian sufistik yang berasal dari Timur Tengah, kini semakin populer di Indonesia. Tarian ini sarat makna dan memiliki filosofi yang mendalam.

Tari Sufi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf sekaligus penyair, Mawlana Jalaludin Rumi. Konon, tarian ini lahir dari kesedihan Rumi atas meninggalnya sang guru, Syamsudin Tabriz. Rumi mengekspresikan kesedihannya dengan berputar berjam-jam.

Di Indonesia, Tari Sufi mulai diperkenalkan pada awal abad ke-20. Tarian ini kemudian mulai berkembang pesat di kalangan masyarakat Muslim, terutama di Jawa.

Salah seorang penari Sufi di Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi adalah Fajar Fatur Arri Riski. Pemuda asal Desa Dero, Jawa Timur, ini telah menekuni Tari Sufi sejak tahun 2019.

Pada Minggu (10/9/2023), Fajar tampil mengiringi musik gambus di kediaman bapak Ahmad Basori, Dusun Karangpoh Desa Sidorejo kecamatan Karangjati kabupaten Ngawi yang menikahkan putrinya.

Saat ditemui Tim Dero.desa.id, Fajar mengaku tertarik dengan Tari Sufi karena tarian ini sarat makna. Menurutnya, Tari Sufi tidak hanya sekadar memutar badan, tetapi juga sebagai sarana untuk melatih konsentrasi, ketenangan, dan kesabaran.

"Saat berputar itu tidak cuma memutar, tapi penari itu juga sedang dzikir," Ujarnya .

Fajar juga mengatakan bahwa Tari Sufi dapat menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Meski terlihat mudah, nyatanya memainkan Tari Sufi tidak sederhana. Perlu fisik yang kuat dan kesabaran tinggi.

"Awal-awal tentu pusing, tapi lama-lama tidak," jelas Fajar.

Fajar menjelaskan, kunci agar tidak pusing adalah konsentrasi. Namun lebih baik justru dengan kondisi mata terbuka. Mata hanya tertuju pada satu titik, biasanya jari tangan.

Saat ini, Tari Sufi telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara keagamaan maupun acara budaya.

Tari Sufi menjadi bukti bahwa budaya Islam dapat bersinergi dengan budaya lokal. Tarian ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat luas.

Baca Juga Berita Sebelumnya:

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Komentar

 Arsip Artikel

 Facebook

 Pemerintah Desa

 WhatsApp Center Desa Dero

 class= ,

 Statistik

 Sinergi Program

DTKS Tentang OpenSID
LAPOR Kemendesa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jln Waduk Pondok KM 03
Desa : Dero
Kecamatan : Bringin
Kabupaten : Ngawi
Kodepos : 63285
Telepon : 0
Email : dero@ngawikab.id

 Peta Wilayah Desa

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:6.366
    Kemarin:14.021
    Total Pengunjung:4.367.123
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:18.227.0.57
    Browser:Mozilla 5.0