SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA DERO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI PROVINSI JAWA TIMUR . INI ADALAH RUANG MEDIA INFORMASI DESA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. JANGAN LUPA SELALU IKUTI WEBSITE DAN MEDIA SOSIAL KAMI UNTUK UPDATE INFORMASI DALAM PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DI DESA DERO DAN INFORMASI ATAU BERITA LAINNYA.

Artikel

Tradisi Buwuh, Antara Bentuk Kerukunan dan Arisan Tak Resmi

12 September 2023 22:44:07  Suparno Wo Thekle  3.219 Kali Dibaca  Berita Desa

Dero.desa.id - Tradisi buwuh merupakan sebuah tradisi di Indonesia yang dilakukan dalam rangka memberikan hadiah atau sumbangan kepada seseorang yang sedang mengadakan hajatan, seperti pernikahan, sunatan, atau khitanan. Tradisi ini sudah ada sejak lama dan masih dilestarikan hingga saat ini.

Awalnya, buwuh hanya berupa bahan makanan atau bahan pokok, seperti beras, gula, atau minyak goreng. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, buwuh kini lebih sering berupa uang tunai yang dikemas dalam amplop.

Tradisi buwuh memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  • Mempererat tali silaturahmi antar masyarakat
  • Membantu meringankan beban biaya hajatan
  • Menunjukkan rasa syukur atas terlaksananya hajatan

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tradisi buwuh mulai mengalami perubahan. Perubahan ini terlihat dari semakin besarnya nominal uang yang diberikan dalam buwuh. Hal ini membuat tradisi buwuh menjadi mirip dengan arisan tidak resmi.

Seperti yang ada di Desa Dero Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, pada Selasa (12/9) malam, Khoirul Anam salah satu warga dusun Kaliwangon sedang menggelar hajatan menikahkan putrinya.

Saat ditemui Tim Dero.desa.id, Khoirul Anam mengatakan, tradisi buwuh merupakan tradisi yang baik untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa buwuh dapat membantu meringankan beban biaya hajatan.

"Tradisi buwuh ini sudah ada sejak lama dan masih dilestarikan oleh masyarakat di Desa Dero. Tradisi ini dapat mempererat tali silaturahmi antar masyarakat dan membantu meringankan beban biaya hajatan," kata Khoirul Anam.

Suparmi, tanu Khoirul Anam 

Sementara itu, Suparmi, salah satu tamu Khoirul Anam dari Desa Sukowiyono kecamatan Padas, mengatakan bahwa tradisi buwuh merupakan tradisi yang baik, namun harus dijaga agar tidak menjadi ajang untuk pamer atau mencari keuntungan.

"Tradisi buwuh ini memang baik, namun harus dijaga agar tidak menjadi ajang untuk pamer atau mencari keuntungan. Jangan sampai ada orang yang memberikan buwuh dengan nominal yang besar hanya untuk pamer," kata Suparmi

Dalam arisan tidak resmi, peserta akan saling menyumbang uang kepada peserta lain secara bergantian. Dalam tradisi buwuh, peserta juga saling menyumbang uang kepada peserta lain, namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan biaya hajatan.

Pada beberapa desa, bahkan ada panitia khusus yang dibentuk untuk menangani buwuh. Panitia ini akan mencatat berapa jumlah uang yang telah diterima oleh masing-masing peserta. Panitia juga akan mencatat berapa jumlah uang yang harus dikembalikan oleh peserta.

Pada akhirnya, tradisi buwuh merupakan tradisi yang baik. Tradisi ini dapat mempererat tali silaturahmi antar masyarakat dan membantu meringankan beban biaya hajatan. Namun, penting untuk menjaga agar tradisi ini tidak menjadi ajang untuk pamer atau mencari keuntungan.

Baca Juga:

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Komentar

 Arsip Artikel

 Facebook

 Aparatur Desa

Back Next

 WhatsApp Center Desa Dero

 class= ,

 Statistik

 Sinergi Program

DTKS Tentang OpenSID
LAPOR Kemendesa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jln Waduk Pondok KM 03
Desa : Dero
Kecamatan : Bringin
Kabupaten : Ngawi
Kodepos : 63285
Telepon : 0
Email : dero@ngawikab.id

 Peta Wilayah Desa

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:4.291
    Kemarin:12.300
    Total Pengunjung:3.915.407
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:3.139.105.110
    Browser:Mozilla 5.0