Dero.desa.id- Petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mulai beralih menggunakan mesin panen padi modern yakni combine harvester untuk memanen padinya. Hal ini karena mesin panen padi combine harvester memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan panen padi secara tradisional.
Salah satu kelebihan mesin panen padi combine harvester adalah dapat menghemat waktu. Dengan mesin panen padi combine harvester, petani hanya membutuhkan waktu sekitar 1 - 2 jam untuk memanen padi seluas 1 hektar. Sementara itu, jika menggunakan cara tradisional, petani membutuhkan waktu sekitar 1 hari untuk memanen padi seluas 1 hektar.
Kelebihan lain dari mesin panen padi combine harvester adalah dapat menghemat biaya. Dengan mesin panen padi combine harvester, petani hanya membutuhkan biaya sekitar 1,6 juta untuk memanen padi seluas 1 hektar. Sementara itu, jika menggunakan cara tradisional, petani membutuhkan biaya sekitar 2,5 juta untuk memanen padi seluas 1 hektar.
Selain itu, mesin panen padi combine harvester juga dapat menghemat tenaga kerja. Dengan mesin panen padi, petani hanya membutuhkan 2 - 4 orang untuk mengoperasikan mesin tersebut. Sementara itu, jika menggunakan cara tradisional, petani membutuhkan sekitar 20 - 30 orang, bahkan bisa lebih untuk memanen padi seluas 1 hektar.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, mesin panen padi combine harvester juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan mesin panen padi adalah tidak bisa digunakan pada sawah berlumpur tebal atau sawah rawa. Selain itu, mesin panen padi combine harvester juga hanya bisa dioperasikan oleh orang yang terlatih.
Secara umum, mesin panen padi combine harvester memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan panen padi secara tradisional. Namun, petani perlu mempertimbangkan kondisi lahan sawah mereka sebelum memutuskan untuk menggunakan mesin panen padi.
Suparno, salah satu petani di Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, mengatakan bahwa dirinya mulai menggunakan mesin panen padi combine harvester sejak 4 tahun lalu.
“Saya menggunakan mesin panen padi combine harvester karena lebih efisien dan hemat biaya. Dengan mesin ini, saya bisa menghemat waktu panen hingga 80% dan biaya panen hingga 30%,” kata Suparno.
Suparno juga menambahkan bahwa mesin panen padi combine harvester juga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja.
“Dengan mesin ini, saya tidak perlu khawatir lagi anak buah saya akan terluka karena tersandung atau terjatuh saat memanen padi,” kata Suparno.
Sementara itu, Joko, operator mesin panen padi combine harvester, mengatakan bahwa mesin ini cukup mudah dioperasikan.
“Untuk mengoperasikan mesin ini, hanya dibutuhkan 2 - 4 orang. Orang pertama bertugas mengemudikan mesin, orang kedua bertugas mengatur ketinggian mesin, dan orang ketiga bertugas memotong batang padi,” kata Joko.
Joko juga menambahkan bahwa mesin panen padi combine harvester juga dapat menghasilkan gabah yang lebih bersih dan berkualitas.
“Dengan mesin ini, gabah yang dihasilkan tidak tercampur dengan tanah atau kotoran lainnya. Selain itu, gabah juga tidak rusak karena terjatuh atau terlindas,” kata Joko.
Pemanfaatan mesin panen padi combine harvester di Kabupaten Ngawi terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani di Kabupaten Ngawi mulai menyadari pentingnya penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Baca Juga Berita Sebelumnya,: