SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA DERO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI PROVINSI JAWA TIMUR . INI ADALAH RUANG MEDIA INFORMASI DESA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. JANGAN LUPA SELALU IKUTI WEBSITE DAN MEDIA SOSIAL KAMI UNTUK UPDATE INFORMASI DALAM PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DI DESA DERO DAN INFORMASI ATAU BERITA LAINNYA.

Artikel

Tradisi "Methil" Sebagai Wujud Syukur Petani Sambut Panen

09 Juli 2023 14:57:35  Suparno Wo Thekle  1.235 Kali Dibaca  Berita Desa

Dero.desa.id - Meskipun zaman sudah semakin modern, sebagian kecil masyarakat di Ngawi ternyata masih menjalankan tradisi warisan leluhur. Salah satunya adalah tradisi methil atau boyong padi yang masih dipegang teguh oleh beberapa petani setempat. Di Desa Dero, Kecamatan Bringin, Ngawi, Suparno, seorang petani yang tinggal di Dusun Tegal Duwur, masih rutin menjalankan tradisi methil setiap musim panen tiba.

Methil adalah sebuah ritual kecil-kecilan yang dilakukan di tengah sawah sebelum panen padi. Acara ini mirip dengan kenduren atau kondangan pada umumnya, namun dilakukan oleh setiap petani di petak sawah masing-masing. Dalam upacara methil, petani menyiapkan nasi, ingkung ayam, kerupuk, dan lauk-pauk lengkap. Semua hidangan tersebut diletakkan di daun pisang dan daun jati, kemudian diberi merang dan kemenyan yang dibakar terlebih dahulu sebelum didoakan bersama.

Berita Terkait: 

"Tradisi methil padi adalah wujud syukur kita kepada Mbok Dewi Sri. Ini sebagai bentuk rasa syukur atas padi yang akan dipanen," ungkap Suparno pada Minggu (09/7).

Suparno menjelaskan bahwa tradisi methil merupakan warisan leluhur yang telah dijalankan turun temurun. Tujuannya adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat atas hasil padi yang berkualitas dan panen melimpah, serta menjauhkannya dari hama yang dapat merusak tanaman.

"Orang Jawa mempercayai bahwa methil ini akan memberikan kebahagiaan dan manfaat bagi pemilik sawah. Kita membawa boyong Mbok Sri ke rumah agar padi kita menjadi baik, memberikan kebahagiaan, dan bermanfaat," jelasnya.

Menurut Suparno, yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun Tegal Duwur, tradisi methil juga merupakan sarana yang digunakan oleh leluhur dahulu untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Tujuannya adalah untuk memohon keselamatan, kelancaran, dan menjauhkan tanaman padi dari bahaya serta hama penyakit.

"Tradisi ini merupakan sarana untuk berdoa dan bersyukur karena tanaman padi kita terjaga dari penyakit. Tradisi ini harus dijaga dengan baik, karena kita sebagai orang Jawa memohon berkah kepada Sang Pencipta yang memberikan rezeki melalui padi di sawah ini," tambahnya.

Suparno juga menceritakan bahwa di Dusun Tegal Duwur, umumnya di Desa Dero, masih banyak orang yang menjalankan tradisi seperti ini. Tradisi ini telah ada sejak lama dan mereka berharap agar Tuhan selalu melindungi tanaman padi petani dan menjauhkannya dari hama penyakit.

Suparno berharap agar tradisi methil tetap dijaga dan dilestarikan, sehingga generasi mendatang dapat menghargai kekayaan budaya mereka dan menghormati tradisi nenek moyang mereka. Ia berharap bahwa tradisi ini akan terus diteruskan oleh generasi selanjutnya agar warisan budaya yang berharga ini tidak hilang ditelan waktu.

Baca Juga Berita Sebelumnya: 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Komentar

 Arsip Artikel

 Facebook

 Aparatur Desa

Back Next

 WhatsApp Center Desa Dero

 class= ,

 Statistik

 Sinergi Program

DTKS Tentang OpenSID
LAPOR Kemendesa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jln Waduk Pondok KM 03
Desa : Dero
Kecamatan : Bringin
Kabupaten : Ngawi
Kodepos : 63285
Telepon : 0
Email : dero@ngawikab.id

 Peta Wilayah Desa

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:4.612
    Kemarin:12.300
    Total Pengunjung:3.915.728
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:18.216.24.36
    Browser:Mozilla 5.0