Dero.desa.id - Dalam upaya mengendalikan populasi tikus yang merugikan, Pemerintah Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, melaksanakan kegiatan gropyokan tikus dengan memanfaatkan metode tradisional yang efektif. Pada hari Minggu, 28 Mei 2023, di area persawahan dusun Dero Kidul, desa Dero, puluhan petani dan perangkat desa berkumpul untuk melaksanakan kegiatan ini.
Dalam kegiatan gropyokan tikus ini, digunakan alat tradisional dan alat emposan yang berbentuk seperti knalpot. Alat tersebut terdiri dari sebuah alat sederhana yang mirip dengan fogging. Isinya terdiri dari bubuk belerang, jerami kering, atau areng yang kemudian dibakar. Setelah itu, tuas pada alat tersebut diputar untuk menghasilkan asap. Asap tersebut kemudian dimasukkan ke dalam lubang rumah tikus sawah dan ditutup dengan tanah. Dalam waktu singkat, tikus-tikus baik induk maupun anakannya mati.
Kepala Desa Dero, Ariyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi populasi tikus yang merusak hasil pertanian. "Kami melaksanakan gropyokan tikus sebagai upaya pengendalian yang aman dan efektif. Metode ini telah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat lokal, dan hasilnya terbukti sangat efektif," ungkap Ariyadi.
Ariyadi, juga menekankan pentingnya menggunakan metode pengendalian tikus yang tidak berbahaya dan tidak melanggar hukum. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan aliran listrik atau metode lain yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka sendiri. "Pemakaian aliran listrik dalam pengendalian tikus sangat berbahaya dan melanggar hukum. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengadopsi metode tradisional yang aman seperti gropyokan tikus," tambahnya.
Salah satu Petani sedang memakai alat ubus atau pengasapan
Kegiatan gropyokan tikus ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Petani desa Dero merasa terbantu dan lega dengan adanya upaya pengendalian tikus yang dilakukan oleh pemerintah desa. Mereka berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala untuk menjaga kestabilan produksi pertanian di daerah mereka.
Pemerintah desa juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan pertanian. Dengan mengembangkan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, diharapkan dapat tercipta kehidupan yang harmonis antara manusia dan alam di wilayah Desa Dero.
Tampak sebagian petani memakai alat tradisional, tongkat dan kayu
Dengan adanya kegiatan gropyokan tikus yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Dero, diharapkan populasi tikus dapat terkontrol secara efektif tanpa mengorbankan keselamatan dan lingkungan. Kearifan lokal ini menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dan pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi dapat memberikan solusi praktis dalam menghadapi permasalahan di lingkungan sekitar.
Baca Juga Berita Sebelumnya:
<marquee style="color:red"><direction="left" width="100%" height="15px"><font size="4"><b>TERIMA KASIH SUDAH MENGUNJUNGI WEBSITE KAMI. SEMOGA BERMANFAAT !! KRITIK DAN SARAN SELALU KAMI HARAPKAN UNTUK PERKEMBANGAN WEBSITE DAN JUGA DESA DERO YANG LEBIH BAIK MELALUI KOLOM KOMENTAR.</b></font></direction="left"></marquee>