Dero.desa.id - Kemarau panjang yang melanda wilayah Kecamatan Bringin khususnya, Kabupaten Ngawi umumnya, membuat petani di desa Dero kecamatan Bringin kabupatèn Ngawi harus memutar otak untuk mengairi lahan pertaniannya. Pasalnya, aliran air dari waduk pondok sudah tidak dibuka karena debit air yang semakin menyusut.
Suparno (41) salah satu petani di Desa Dero, mengatakan bahwa ia harus menggunakan sumur pompa diesel untuk mengairi lahan pertaniannya yang seluas satu hektar. Ia mengatakan bahwa biaya operasional bertambah untuk menggunakan sumur pompa diesel cukup mahal, yaitu sekitar Rp1 juta per bulan untuk membeli solar.
"Aliran waduk sudah di tutup karena debit airnya sudah sangat sedikit," kata Suparno saat ditemui Tim Dero.desa.id, Kamis (13/10/2023).
Hal senada juga diungkapkan Sumanto ( 52) , petani lain di Desa Dero. Ia mengatakan bahwa ia menggunakan sumur bor bertenaga listrik (Sibel) untuk mengairi lahan pertaniannya. Ia mengatakan bahwa biaya operasional untuk menggunakan Sibel juga cukup mahal, yaitu sekitar Rp150 ribu per airan.

Tampak Suparno sedang memperbaiki Sumur Pompa Diesel miliknya
"Dalam satu airan, saya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp150 ribu untuk beli pulsa Sibel listrik," kata Tri Wibowo.
Kedua petani tersebut berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan kepada petani yang terdampak kemarau panjang. Mereka juga berharap agar hujan segera turun agar tanaman padi mereka tidak gagal panen.
Baca Juga Berita Sebelumnya: