Dero.desa.id - Parti, seorang ibu rumah tangga di Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah menekuni usahanya menjual sayuran dan aneka kebutuhan dapur lainnya dengan cara berkeliling selama 8 tahun.
Ibu dari 2 orang anak dan 1 cucu ini, sebelumnya adalah seorang pekerja serabutan di Desa Dero. Suatu hari, ia menemukan ide untuk mencoba menjadi penjual sayur keliling.
Pada awalnya, sebagai pemula ia sangat tertatih-tatih karena belum punya strategi. Namun berkat ketekunan, keuletan dan kesabarannya, ia bisa melalui berbagai rintangan dan bertahan hingga saat ini.
Parti yang sudah berusia 44 tahun harus bangun sekitar pukul 02.30 WIB setiap harinya. Ia berangkat ke Pasar Kedungprahu kecamatan Padas, yang jaraknya sekitar 3 Km dari rumah menggunakan sepeda motor.
Rutenya berjualan sayur keliling adalah dusun ke dusun di wilayah Desa Kedungprahu, Desa Legowetan, Desa Sambiroto dan kembali ke desa Dero.
Ia menjajakan aneka sayuran, bahan utama lauk pauk, buah-buahan, beragam jenis bumbu dapur hingga jajanan tradisional dengan harga bervariasi mulai dari Rp 1000,-
“Saya memiliki prinsip sendiri ketika mau berjualan. Harga sayuran yang kita jual jangan sampai membebani para pelanggan. Biasanya saya hanya mengambil untung Rp 500 setiap jenis sayur,”ungkapnya.
Menurutnya, meski ia mengambil untung yang sedikit, ia tetap menjual sayur dengan kualitas baik.
“Walaupun harga murah tetapi kualitasnya bagus. Keuntungan yang saya ambil memang sedikit. Tetapi saya percaya, ketika kita membahagiakan pelanggan, maka rezeki kita pun akan dipermudah Tuhan,” ujarnya saat berbincang dengan Dero.desa.id, Selasa (5/9/23) pagi.
Ia bercerita tentang suka dukanya menjadi penjual sayuran keliling. Sukanya ketika seluruh dagangan habis dan tidak ada pembeli yang berutang. Sedangkan dukanya, ketika turun hujan pagi hari dan jualan tidak laku. Bahkan banyak yang berutang sehingga modal belanja kurang.
Setiap pagi ketika berbelanja di Pasar Kedungprahu, Ester rata-rata menghabiskan modal kurang lebih Rp 800 ribu - 1 juta. Jika dirata-ratakan, penghasilannya setiap bulan kurang lebih Rp 1,3 juta.
“Setiap laba yang saya dapatkan, walaupun hanya sedikit tetap saya syukuri. Melalui jualan sayuran keliling inilah kebutuhan sehari-hari keluarga saya bisa tercukupi,” ungkapnya.
Menariknya bagi warga, parti bersedia menerima pesanan sayuran maupun kebutuhan warga lainnya yang memesan untuk dibelikan ke pasar di Kedungprahu. Ia siap mengantarkan pesanan tersebut sampai ke rumah.
“Sedikit pesan saya kepada kaum muda, bekerja lah selama pekerjaan itu halal. Ketika kita sudah berusaha bekerja, maka akan mendapatkan rezeki yang berkah,” tandasnya.
Baca Juga Berita Sebelumnya: