Dero.desa.id - Usaha peternakan kambing, khususnya penggemukan kambing, telah menarik minat warga di Kabupaten Ngawi. Salah satu warga yang tinggal di Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, telah secara serius menggeluti usaha peternakan kambing secara mandiri.

Salah satu alasan yang mendorong warga Desa Dero untuk terjun dalam usaha peternakan kambing adalah ketersediaan sumber pakan ternak yang melimpah di daerah tersebut. Selain itu, permintaan akan daging kambing terus meningkat. Terutama menjelang perayaan hari raya Idul Adha, permintaan kambing untuk hewan kurban cukup tinggi, memberikan prospek cerah bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

• Baca Juga: Bengkel Motor "Bimbo Manual Tech ", Servis Handal untuk Segala Macam Kerusakan Motor

Juwari, salah satu peternak kambing yang sukses, berbagi pengalamannya saat ditemui oleh tim Dero.desa.id di kandang kambingnya. Usahanya yang dimulai hampir enam tahun lalu telah menghasilkan 40 ekor kambing yang ia rawat dengan penuh dedikasi. Ia telah membangun kandang seluas 12 meter kali 4 meter sebagai tempat tinggal kambing-kambingnya.

Menurut Juwari, kambing-kambing yang ia beli untuk penggemukan memiliki usia rata-rata 3 hingga 4 bulan, dengan harga berkisar antara Rp. 1,7 juta hingga Rp. 2 juta per ekor. Setelah dibeli, kambing-kambing tersebut dirawat selama sekitar 5 bulan (150 hari) untuk mencapai usia sekitar 1 tahun dan mendapatkan bobot yang cukup

Juwari saat memberikan makan pada kambingnya 

Juwari menjelaskan bahwa harga jual kambing-kambing berusia 1 tahun berkisar antara Rp. 3 juta hingga Rp. 3,8 juta per ekor. Hal ini memberikan keuntungan kotor sebesar Rp. 1,3 juta hingga Rp. 1,8 juta untuk setiap ekor kambing. Sementara itu, biaya pakan per kambing mencapai Rp. 3 per hari. Dalam kurun waktu 5 bulan atau 150 hari penggemukan, setiap ekor kambing membutuhkan biaya pakan sekitar Rp. 450 ribu.

"Jadi, selama proses penggemukan selama 5 bulan, setiap ekor kambing memberikan keuntungan bersih antara Rp. 950 ribu hingga Rp. 1,45 juta. Ketika menjelang hari raya Iduladha, potensi keuntungan dapat lebih besar," tutur Juwari pada Rabu (28/6) pagi.

Untuk pakan ternak kambing, Juwari mengaku membuatnya sendiri dengan mencari dedaunan di sekitar lingkungan, seperti daun mauni, daun mangga, daun pisang, bonggol pisang, dan kangkung kering. Dengan demikian, biaya produksi, terutama untuk pakan, dapat ditekan sehingga relatif murah.

Kandang kambing Juwari 

Juwari berharap dapat mendapatkan bantuan untuk merencanakan pengembangan usahanya ke depan. Bantuan tersebut dapat berupa bimbingan teknis, permodalan, atau pelatihan agar usaha peternakan kambingnya dapat berkembang lebih baik lagi dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Dengan semakin meningkatnya minat warga untuk terjun ke dalam usaha peternakan kambing, diharapkan sektor ini dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Keberhasilan Juwari sebagai contoh sukses dalam usaha ini akan menjadi inspirasi bagi peternak kambing lainnya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Ngawi dalam bidang peternakan.

Baca Juga Berita Sebelumnya: 

• BPD Desa Dero Laksanakan Musdes RKP Tahun 2024