Dero.desa.id - Tradisi aqiqah merupakan salah satu tradisi yang masih lestari di tengah pergeseran zaman. Tradisi ini biasa dilakukan oleh umat Islam untuk merayakan kelahiran seorang bayi.

Di Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tradisi aqiqah masih sangat kental. Masyarakat Dero percaya bahwa aqiqah merupakan salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak.

"Aqiqah merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu. Tradisi ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak," kata Mbah Karyo, salah seorang tokoh masyarakat Desa Dero.

Menurut Mbah Karyo, aqiqah biasanya dilakukan pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21 setelah kelahiran seorang anak. Namun, masyarakat di Desa Dero biasanya melakukan aqiqah pada hari ke-7 setelah kelahiran.

"Kalau di desa kami, biasanya aqiqah dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran. Hal ini sesuai dengan anjuran para ulama," kata Mbah Karyo.

Dalam pelaksanaannya, aqiqah di Desa Dero biasanya dilakukan dengan menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Kambing tersebut kemudian dimasak dan dibagikan berupa makanan yang sudah matang ( berkat,Jawa) kepada tetangga, kerabat yang di undang dalam kenduri.

"Kami biasanya menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Kambing tersebut kemudian dimasak dan dibagikan kepada tetangga, kerabat," kata Mbah Karyo.

Mbah Karyo berharap, tradisi aqiqah ini dapat terus lestari di tengah pergeseran zaman. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan.

"Saya berharap, tradisi aqiqah ini dapat terus lestari di tengah pergeseran zaman. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan," Pungkasnya 

Baca Juga Berita Sebelumnya:

• Wujudkan Kepedulian Sesama Anggota, PPDI Kecamatan Bringin Berikan Dansos Kepada Perangkat Desa Yang Sakit