Dero.desa.id - Di balik kemeriahan dan keramaiannya, tradisi Bersih Desa atau Nyadran Desa Dero di Kecamatan Bringin menyimpan makna mendalam yang tak lekang oleh waktu. Tradisi tahunan ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah perwujudan rasa syukur, penghormatan leluhur, pelestarian budaya, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Menelusuri Jejak Leluhur: Ziarah Kubur dan Doa Penuh Haru
Pada Minggu (21 Juli 2024), rangkaian acara diawali dengan ziarah kubur dan doa leluhur di makam, punden, dan sendang desa. Momen ini menjadi penanda dimulainya tradisi dan menjadi wadah bagi warga untuk memanjatkan doa dan rasa terima kasih kepada para leluhur atas segala limpahan berkah dan perlindungan. Suasana khusyuk menyelimuti desa saat lantunan doa dan ayat suci Al-Quran menggema di udara.
Menjaga Keberlangsungan Kehidupan: Ritual Keduk Beji yang Sakral
Senin pagi (22 Juli 2024), tradisi Keduk Beji di Sendang Beji menjadi pusat perhatian. Diiringi alunan gamelan Jawa yang merdu, warga desa bahu membahu membersihkan sendang dari kotoran dan dedaunan. Ritual ini bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah upaya nyata untuk menjaga kelestarian sumber air yang menjadi nadi kehidupan bagi masyarakat Dero. Sendang Beji bukan hanya sumber air untuk mengairi sawah, tetapi juga air minum bagi masyarakat yang dikelola oleh Himpunan Pengelola Air Minum (HIPPAM). Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan terpancar jelas dari setiap gerakan warga dalam menjaga kelestarian sumber air ini.
Melestarikan Budaya dan Memperkuat Persatuan: Semarak Tayuban dan Pengajian Umum
Tradisi Bersih Desa atau Nyadran Desa Dero tak hanya kental dengan ritual keagamaan, tetapi juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya. Pada Senin malam (22 Juli 2024), pagelaran tayuban menjadi daya tarik utama. Alunan musik tradisional dan gerakan penari yang energik mengundang antusiasme warga desa. Tayuban bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan kesenian tradisional dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan antar warga. Puncak acara, pengajian umum, dilangsungkan pada Selasa malam (23 Juli 2024) untuk memperkaya iman dan spiritualitas masyarakat. Pengajian ini menjadi pengingat bagi warga desa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan dan memohon bimbingan Allah SWT dalam menjalani kehidupan.
Lebih dari Sekadar Tradisi: Makna Mendalam dan Harapan Masa Depan
Bagi Kades Dero, Ariyadi, tradisi Bersih Desa atau Nyadran memiliki makna yang jauh lebih dalam. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas limpahan panen, kesehatan, dan kesejahteraan desa. Selain itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk memperkuat identitas desa, melestarikan budaya, dan memohon keberkahan dari Allah SWT. "Tradisi ini adalah warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Melalui tradisi ini, kita diingatkan untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki dan terus berupaya untuk membangun desa yang lebih baik," tutur Kades Ariyadi.
Mbah Jono, sesepuh desa dari Dusun Dero Kidul, menambahkan bahwa tradisi ini telah diwariskan turun-temurun dari leluhur. Ia berharap agar tradisi ini terus dilestarikan oleh generasi muda sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan menjaga warisan budaya desa. "Tradisi ini adalah jati diri kita sebagai masyarakat Dero. Kita harus terus melestarikannya agar generasi penerus dapat mengenal dan memahami budaya leluhur mereka," pesan Mbah Jono penuh harap.
Antusiasme warga desa seperti Suratno, semakin memperkuat makna tradisi ini. Bagi Suratno, tradisi Bersih Desa atau Nyadran menjadi momen untuk mempererat silaturahmi antar warga dan meningkatkan semangat gotong royong. "Tradisi ini membuat kita semakin guyub dan rukun. Kita saling bahu membahu untuk kelestarian desa dan kemajuan bersama," ungkap Suratno dengan penuh semangat.
Tradisi Bersih Desa atau Nyadran Desa Dero bukan sekadar perayaan yang semarak, melainkan sebuah cerminan budaya yang kaya dan nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan. Tradisi ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bersyukur, menjaga kelestarian alam, mempererat persatuan dan kesatuan.
Baca Juga Berita Sebelumnya: